Sabtu, 25 Agustus 2012

MEMBACA PETA DAN NAVIGASI DARAT

BADAN SAR NASIONAL
BUKIT BARISAN A IV / 9 Komplek Perumahan Permata Puri Ngaliyan SEMARANG
TELP. (024)-7629192, FAX (024) 7629189 MARABAHAYA (024) 7628345 / 115



MEMBACA PETA DAN NAVIGASI DARAT
Sasaran yang ingin dicapai Setelah mempelajari bab ini peserta mampu :
 Mampu menjelaskan fungsi peta dan cara merawat peta.
 Mengukur sudut peta.
 Menginterprestasikan bentuk medan.
 Menentukan koordinat.
 Dapat mendemonstraskan pengunaan kompas.
 Bergerak di medan berpedoman kompas.
 Bergerak di medan berpedoman sudut kompas.
Pengertian navigasi darat
Suatu teknik untuk menentukan posisi kita maupun suatu obyek, serta arah lintasan kita di
peta sehingga dapat memberikan gambaran terhadap medan yang sedang dan akan kita lalui.
Peralatan dan perlengkapan Navigasi darat
 Peta
 Kompas
 Alti meter
 Busur derajat
 Penggaris
 Pensil
 Penghapus
 GPS (Global Position System)
PETA
Adalah gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan ke dalam
bidang datar dengan perbandingan atau perkecilan tertentu yang dinamakan kedar atau skala,
dengan maksud agar sipemakai mempunyai gambaran atau bayangan mengenai suatu medan.
FUNGSI PETA
Sebagai alat bantu perencanaan sebelum menggerakkan unsur-unsur, pengendalian unsur
dan bantuan pertolongan dalam medan operasi SAR.
Merawat Peta
 Melipat bagian yang akan digunakan berada di luar
 Menggulung dan memasukkan ke dalam tabung.
 Membungkus dengan plastik.
 Laminating.
Judul Peta
http://ian43.wordpress.com
BADAN SAR NASIONAL
BUKIT BARISAN A IV / 9 Komplek Perumahan Permata Puri Ngaliyan SEMARANG
TELP. (024)-7629192, FAX (024) 7629189 MARABAHAYA (024) 7628345 / 115
Menerangkan identitas atau nama dari daerah yang tergambar pada lembar peta tersebut.
Biasanya peta diambil dari nama daerah yang terletak di tengah peta atau daerah yang paling besar
atau menonjol pada lembar peta tersebut.
Nomor Peta
Menerangkan nomor regristrasi dari tiap lembar peta. Biasanya ditempatkan di sudut kanan atas dari
peta.
Skala Peta atau kedar.
Skala Peta atau kedar adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak mendatar
antara dua titik di medan sebenarnya.
Jarak di peta x skala = jarak di medan sebenarnya.
Sifat skala / kedar
Makin kecil angka di belakang tanda bagi (:) makin besar skala peta
Makin besar angka di belakang tanda bagi (:) makin kecil skalanya
Cara menyatakan skala :
1. Skala perbandingan
Contoh : 1 : 50.000
Artinya : 1 cm di peta = 50.000 cm di medan sebenanya = 500 m
Cara mengukur jarak di peta
1. Dengan mistar (untuk yang lurus)
2. Dengan curve meter (garis yang berbelok-belok)
3. Jika semuanya tidak ada gunakan kertas, kemudian ukur pada skala garis.
Memindahkan jarak di medan sebenarnya ke peta.
1. Perkirakan jarak yang anda jalani di medan sebenarnya .
2. Berapa skala yang anda pergunakan.
3. Bagi jarak yang anda peroleh (hasil “1”) dengan skala peta = jarak yang harus anda plot di peta.
LEGENDA PETA
Keterangan peta yang berupa simbol atau tanda yang memperkuat ketepatan semua yang
disajikan di peta dan ini biasanya terdapat di bawah / disamping peta. Tanda-tanda pada peta dapat
disajikan dalam bentuk warna maupun simbul-simbul, namun semuanya sebagai penguat dalam
upaya memahami peta.
KOORDINAT
1. UTM
Menentukan koordinat dilakukan diatas peta dan bukan di lapangan, caranya dengan
membagi karvak menjadi 10 bagian (untuk peta topografi). Titik koordinat adalah titik temu antara
sumbu vertikal dan sumbu horizontal. Untuk dapat selalu mengingal cara menentukan koordinat ada
http://ian43.wordpress.com
BADAN SAR NASIONAL
BUKIT BARISAN A IV / 9 Komplek Perumahan Permata Puri Ngaliyan SEMARANG
TELP. (024)-7629192, FAX (024) 7629189 MARABAHAYA (024) 7628345 / 115
beberapa patokan antara lain Easting, Northing (ke timur dan ke utara) atau Kika Batas ( dari
kiri ke kanan dan dari bawah ke atas).
Geografi
Koordinat yang dipergunakan untuk membaca peta rupa bumi
a. Cara membaca : lintang (……°, ….’, …..’’ N/S) / Bujur (……°, …..’,……’’ T)
b. Perhatikan nilai lintang dan bujur yang dicantumakan pada garis peta yang paling luar.
c. Perhatikan berapa detik pergeseran antara setiap garis pada lintang dan bujur . (30’’ pada skala 1 ;
25.000)
d. Cara menentukan
 Pembesaran nilai horizontal ke atas berada di belahan bumi bagian utara. (Bagian
ke atas / kiri ke kanan)
 Pembesaran nilai horizontal ke bawah berarti berada di belahan bumi bagian
selatan. (atas ke bawah / kiri ke kanan)
e. Hitung berapa detik nilai penyimpangan koordinat yang akan dicari, hasilnya tambahkan dengan
nilai garis (bagian utara tambahkan garis di bawahnya, bagian selatan tambahkan nilai garis
diatasnya, sedangkan garis bujur tambahkan nilai garis di kirinya.
f. Hasil adalah koordinat yang dicari.
ARAH
Arah mata angin memberi petunjuk secara kasar, jika menghendaki ketepatan adalah dengan
menggunakan kompas, dimana kompas mempunyai lingkaran yang terbagi menjadi 360°, jika
dikaitkan dengan arah mata angin maka 0°/360° = utara, 90° = timur, 180° = selatan dan 270° =
barat.
Dalam mempelajari arah kita mengenal 3 macam arah utara, yaitu :
1. Arah utara sebenarnya / kutub adalah arah utara yang ditunjukkan oleh garis meredian dimana
menunjuk ke arah kutub utara.
2. Arah utara peta adalah arah utara yang ditunjukkan oleh sumbu vertikal yang terdapat dalam
peta.
3. Arah utara magnetik / medan magnetik bumi adalah arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas.
Ikhtilap Peta
Ikhtilap peta adalah sudut yang terbentuk oleh utara sebenarnya dengan utara peta baik ke
arah barat dan timur (grid declination)
Sudut / Azimuth
Adalah sudut yang terbentuk karena penyimpangan dari arah utara peta, besarnya azimuth /
sudut dinyatakan dengan derajat (°) dan sudut dihitung sesuai arah jarum jam.
Cara mengukur sudut peta.
 Tempatkan 0 selalu di utara
 Tempatkan gromet (bagian tengah busur) pada titik yang akan diukur besaran sudutnya.
 Yakinkan garis dapat dibaca berada pada angka yang tertera di busur derajat.
 Besaran sudut adalah sesuai nilai angka yang dilalui garis.
http://ian43.wordpress.com
BADAN SAR NASIONAL
BUKIT BARISAN A IV / 9 Komplek Perumahan Permata Puri Ngaliyan SEMARANG
TELP. (024)-7629192, FAX (024) 7629189 MARABAHAYA (024) 7628345 / 115
Sudut kompas
Sudut kompas adalah sudut yang ditunjukkan oleh kompas dimana terbentuk antara dua
garis yang satu kearah utara magnetik dan yang satu ke arah sasaran. Sudut kompas inilah yang
digunakan di lapangan / medan sebenarnya, jika arah ditentukan dari sudut peta maka arah
perjalanan harus dikoreksi dengan ikhtilap peta dan variasi magnetik.
Sudut kompas adalah sudut yang ditunjukkan oleh kompas dimana terbentuk antara dua garis yang
satu kearah utara magnetik dan yang satu ke arah sasaran. Sudut kompas inilah yang digunakan di
lapangan / medan sebenarnya, jika arah ditentukan dari sudut peta maka arah perjalanan harus
dikoreksi dengan ikhtilap peta dan variasi magnetik.
Back azimuth
Back azimuth adalah sudut balik dari suatu arah, dimana nilai sudutnya diperoleh jika :
 Arah kurang dari 180° maka back azimuthnya adalah
(arah + 180° = back azimuth)
 Arah lebih dari 180° maka back azimuthnya adalah
(arah - 180° = back azimuth)
Tujuan back azimuth, adalah untuk melakukan pengecekan apakah perjalanan yang dilakukan
berada dalam satu garis lurus atau tidak.
Garis ketinggian
Adalah garis yang berkelok-kelok dan tertutup serta merupakan rangkaian titik-titik yang
sama tingginya diukur dari permukaan laut.
Maksud garis ketinggian
1. Untuk mengetahui tinggi suatu tempat dari permukaan laut
2. Untuk mengetahui bentuk medan yang sebenarnya
Sifat-sifat garis ketinggian
1. Garis ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi garis ketinggian yang lebih tinggi.
2. Garis ketinggian tidak akan saling berpotongan dan tidak akan bercabang.
3. Untuk medan landai garis ketinggian akan saling berjauhan.
4. Untuk daerah terjal garis ketinggian akan merapat / berdekatan.
5. Garis ketinggian yang menjorok keluar / menjauh dari puncak merupakan punggungan.
6. Garis ketinggian yang menjorok ke dalam / mendekat ke puncak dan berbentuk V adalah
lembah.
7. Perbedaan ketinggian antara dua garis ketinggian apabila tidak dicantumkan dalam peta = 1/2
000 x skala peta (m)
Titik-titik ketinggian (triangulasi)
Untuk mengetahui tinggi letak suatu titik / tempat diperlukan tanda di peta yaitu titik
ketinggian (triangulasi), titik iini telah diketahui ketinggiannya dari permukaan air laut.
Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah dengan berpedoman pada utara magnetik bumi.
Ketentuan kompas:
 Jarum magnetik.
 Skala lingkar mendatar (0 - 360°)
 Bidang penyangga.
http://ian43.wordpress.com
BADAN SAR NASIONAL
BUKIT BARISAN A IV / 9 Komplek Perumahan Permata Puri Ngaliyan SEMARANG
TELP. (024)-7629192, FAX (024) 7629189 MARABAHAYA (024) 7628345 / 115
Jenis kompas :
 Kompas bidik (prisma/lensatik).
 Kompas orienteering (silva).
Cara menggunakan kompas
 Buka kompas dan tutupnya tegak lurus ke atas.
 Tutupkan prisma di atas kaca kompas.
 Tarik cincin ibu jari jauh ke bawah.
 Masukkan ibu jari dalam cincin dan letakkan jari telunjuk menekan kotak kompas.
 Bawalah prisma ke depan mata.
 Arahkan kompas pada medan yang dicari, sudut kompasnya dengan melihat celah melalui
bidikan pada prisma, garis rambut berada pada satu garis dengan sasaran bidik.
 Baca melalui prisma nilai skala mendatar yang ditunjukkan plot yang ada dalam kompas (ini
merupakan sudut kompas).
MENGATASI RINTANGAN
Apabila pada garis lintasan perjalanan kita terhalang oleh rintangan misalnya tebing, rawa, danau
dsb, sehingga kita tidak dapat melewatinya maka cara mengatasinya adalah :
1. Perjalanan awal, misalnya adalah 45°
2. Setelah tiba di A (awal dari rintangan) belok ke kanan maka sudutnya adalah 45° + 90° = 135°
3. Jalan dengan arah 135° sampai dapat melewati rintangan, hitung jarak antara titik A sampai titik
B
4. Dari titik B belok ke kiri (arah 135° - 90° = 45°) berjalan hingga melewati rintangan (titik C).
5. Dari titik C belok ke kiri (arah 45° - 90° = 315°) berjalan sepanjang jarak dari titik A ke B (titik
D).
6. Dari titik D berbelok ke kanan (arah 315° + 90° = 45°) sehingga arah perjalanan sama dengan
arah perjalanan awal.
ORIENTASI PETA
Orientasi peta adalah bagaimana meletakkan peta secara benar sesuai dengan keadaan di medan.
Caranya : sejajarkan utara peta dengan utara sebenarnya, dengan bantuan utara kompas.
MENENTUKAN KEDUDUKAN DI PETA
Menentukan kedudukan di peta dapat dilakukan :
1. Orientasi medan mencocokan keadaan alam di medan dengan di peta.
2. Arah dan jarak.
3. Resection dan intersection.
MENENTUKAN KEMANA HARUS DIDROP
 Lakukan orientasi peta
 Tentukan cek point di peta yang terdekat dengan koordinat yang akan dituju.
 Mintalah ke posko untuk didrop ke cek point yang anda kenali di peta.
MENENTUKAN KEDUDUKAN DI MEDAN SEBENARNYA
 Lakukan orientasi peta
 Pastikan cek point yang anda tuju sesuai dengan yang ada di peta
 Ukur arah dan jarak yang anda buat tersebut, dan disitulah kedudukan anda di medan
sebenarnya.
http://ian43.wordpress.com
BADAN SAR NASIONAL
BUKIT BARISAN A IV / 9 Komplek Perumahan Permata Puri Ngaliyan SEMARANG
TELP. (024)-7629192, FAX (024) 7629189 MARABAHAYA (024) 7628345 / 115
RESECTION
Adalah cara menentukan kedudukan kita di peta, langkah ini adalah bagaimana kita dapat
memindahkan kedudukan dari medan sebenarnya ke peta. Caranya :
 Cari dan tentukan bahwa ada dua tanda di alam sebenarnya dan tergambar di peta.
 Bidik titik A, misal hasilnya 290° kemudian plot di peta dan tarik back azimuthnya.
 Bidik ke point ke 2 (titik B), misal hasilnya 45°, plot di peta dan tarik back azimuthnya.
 Persilangan garis hasil bidikan kita tersebut merupakan kedudukan kita.
INTERSECTION
Adalah cara untuk menentukan kedudukan obyek lain yang berada di depan kita, langkahlangkahnya
adalah :
 Tentukan bahwa ada 2 tanda di alam sebenarnya dan tergambar di peta yang jaraknya tidak
berjauhan, jarak minimal 300 m.
 Berdirilah pada point 1, bidik obyek yang akan dilaporkan kedudukannya, hasil yang
didapat langsung diplot ke peta dari point yang anda tempati di peta.
 Pindah ke point 2, lakukan langkah yang sama dengan langkah di atas.
 Hasil adalah persilangan plotting yang anda kerjakan dan di situlah koordinat obyek yang
anda cari.
http://ian43.wordpress.com
BADAN SAR NASIONAL
BUKIT BARISAN A IV / 9 Komplek Perumahan Permata Puri Ngaliyan SEMARANG
TELP. (024)-7629192, FAX (024) 7629189 MARABAHAYA (024) 7628345 / 115
SURVIVAL
• Pendaki ulung biasanya mengenal medan, cuaca, ilmu dan teknik keterampilan
mendaki, matang dalam persiapan, perbekalan dan peralatan.
• Pendakian karena hasrat mengagumi keagungan alam, menguji fisik dan mental, atau
sekadar berekreasi cenderung abai faktor – faktor di atas ( under estimate ).
JANGAN PERNAH SEPELEKAN ALAM !!!
MENGHADAPI MUSIBAH / TERSESAT
Tips Survival
S
( Stop and seating )
Jika merasa mengalami musibah, usahakan berhenti dan duduk di suatu tempat yang nyaman
T
( Thinking )
Berpikirlah tentang apa yang telah Anda alami. Bagaimana awalnya hingga Anda sampi di tempat
itu.
O
( Observe / Pengamatan )
Amati keadaan di sekitar, apakah ada yang Anda kenali? Atau, amati dan ingat-ingatlah keadaan
sekitar sehingga bisa Anda jadikan patokan jika Anda berpindah tempat. Amati juga keadaan
sekeliling yang bisa Anda gunakan untuk melakukan tindakan lebih lanjut.
P
( Planning / Perencanaan )
Buatlah rencana untuk melakukan tindakan selanjutnya, memanfaatkan alat yang dibawa atau bahan
yang ada di alam, misalnya membuat bivak, mencari makanan, membikin perapian. Jangan lupa
carilah pertolongan.
SATU TIM TERSESAT?
Apa yang harus dilakukan?
1. Koordinasikan anggota kelompok
2. Lakukan pertolongan pertama kepada anggota yang membutuhkan
3. Merinci kemampuan anggota
4. Observasi dan orientasi medan
5. Penjatahan logistik / makanan yang tersisa
6. Membuat rencana tindakan disertai pembagian tugas
7. Lakukan kontak / komunikasi dengan dunia luar. Jika punya peluit tiup sekencangkencangnya
dan berulang – ulang.
8. Buatlah jejak, dan amati.
9. Selalu mengingatkan semua anggota untuk terus memantau keadaan sekeliling
MEMBUAT BIVAK
Bivak atau tempat perlindungan sementara merupakan salah satu yang penting dalam
survival. Selain sebagai tempat beristirahat, bivak berfungsi sebagai sarana berlindung dan
mempertahankan suhu tubuh agar tetap hangat. Bikin bivak senyaman mungkin!
http://ian43.wordpress.com
BADAN SAR NASIONAL
BUKIT BARISAN A IV / 9 Komplek Perumahan Permata Puri Ngaliyan SEMARANG
TELP. (024)-7629192, FAX (024) 7629189 MARABAHAYA (024) 7628345 / 115
SYARAT BIVAK
• Jangan mendirikan bivak pada daerah yang berpotensi banjir, baik karena hujan atau air
pasang. Misal di aliran sungai, di tepi pantai, dll.
• Jangan mendirikan bivak di bawah daerah / benda-benda yang berpotensi bahaya / runtuh.
Misla di bawah pohon kelapa, di bawah batang yang lapuk / membusuk.
• Periksa daerah sekitar, apakah merupakan sarang nyamuk atau serangga lain ( misalnya
lebah, dsb).
• Bahan bivak harus yang kuat dan hangat / nyaman. Bahan-bahan itu seperti ponco (jas
hujan), flysheet (lembaran plastik), ijuk, daun rumbia, palem, dll.
• Jangan membuat bivak menghadap arah angin, atau usahakan terlindung dari serangan
angin, hujan atau panas. Jika terpaksa menghadap arah angin, bikin dinding pemisah di
pintu masuk sehingga angin tidak langsung menerpa ke dalam bivak dan tidak mengganggu
pembuatan api unggun dalam bivak.
• Apabila (terpaksa) berlindung di gua, lekukan tebing atau lubang di bawah tanah, pastikan
tempat tersebut bukan sarang satwa, tidak beracun, tidak mudah longsor, atau tidak
terancam banjir sungai bawah tanah. Cara mudah menengarai ada tidaknya gas beracun,
manfaatkan api / obor. Jika di dalam api mati, maka dipastikan ada gas beracun.
CARA MEMBUAT BIVAK
• Bahan ponco / flysheet.
Ikatkan ujung - ujung (biasanya sudah ada lubangnya) sedemikian rupa sehingga terbentuk
semacam atap atau tenda.
• Bahan alami
Jangan merusak alam! Itu hal pertama yang harus diingat sebelum mengambil /
memanfaatkan bahan-bahan dari alam. Ambil cabang / ranting yang sudah mati / jatuh, serta ambil
daun berpenampang lebar sebagai atap seefisien mungkin.
MENCARI AIR
Air sangat penting peranannya dalam survival. Tanpa air manusia hanya mampu bertahan 3 – 4
hari.
Cara mendapatkan air :
• Menampung air hujan dengan ponco, daun berpenampang lebar, dll.
• Menampung embun dengan cara yang sama.
• Mencari tanaman rambat yang batangnya berongga, seperti rotan. Potong bagian pangkal,
air yang menetes bisa langsung diminum. Untuk batang pisang, airnya harus dimurnikan
dulu (dengan tablet pemurni air)
• Mencari air yang terdapat pada bunga (misalnya bunga kantung semar) dan lumut.
• Menggali di bawah bebatuan pada sungai yang mengering (masak atau murnikan dahulu).
• Menggali pasir di pantai (minimal 5 meter di bawah batas pasang surut), atau di pinggir
sungai / danau yang diduga beracun (harus dimurnikan dahulu).
WASPADAI AIR BERIKUT :
• Air dari sungai besar
• Air sungai yang tergenang
• Air yang berwarna tertentu
http://ian43.wordpress.com
BADAN SAR NASIONAL
BUKIT BARISAN A IV / 9 Komplek Perumahan Permata Puri Ngaliyan SEMARANG
TELP. (024)-7629192, FAX (024) 7629189 MARABAHAYA (024) 7628345 / 115
MENCARI MAKANAN
• Carilah makanan yang biasa dimakan kera / primata
• Hati-hati terhadap buah yang berwarna mencolok, biasanya beracun
• Hindari buah yang berbuih, atau bergetah putih, biasanya beracun (kecuali sawo, nangka,
cempedak)
• Hindari buah dan tumbuhan yang terlalu asam atau pahit
• Untuk mengetahui beracun / tidaknya buah atau tumbuhan, coba oleskan di tangan, lengan,
bibir atau lidah. Jika menimbulkan efek gatal, sakit atau tidak nyaman, berarti tidak aman
untuk dimakan.
• Carilah makanan yang biasa dimakan kera / primata
• Hati-hati terhadap buah yang berwarna mencolok, biasanya beracun
• Hindari buah yang berbuih, atau bergetah putih, biasanya beracun (kecuali sawo, nangka,
cempedak)
• Hindari buah dan tumbuhan yang terlalu asam atau pahit
• Untuk mengetahui beracun / tidaknya buah atau tumbuhan, coba oleskan di tangan, lengan,
bibir atau lidah. Jika menimbulkan efek gatal, sakit atau tidak nyaman, berarti tidak aman
untuk dimakan.
http://ian43.wordpress.com
BADAN SAR NASIONAL
BUKIT BARISAN A IV / 9 Komplek Perumahan Permata Puri Ngaliyan SEMARANG
TELP. (024)-7629192, FAX (024) 7629189 MARABAHAYA (024) 7628345 / 115
1. Batang (bag dalam)
- pisang
- pakis
- sagu
- bambu muda (rebung)
- tebu
2. Daun
- melinjo
- rasamala muda
- singkong
- (tangkai daun) talas
3. Akar & umbinya
- kaktus
- umbi – umbian
- ketela / singkong
- talas
4. Buahnya
- pisang
- mangga
- asam
- juwet
- arbei
- dll
5. Dapat dimakan seluruh bagian tanaman
- jamur kayu
- jamur merang
Hewan yang dapat dimakan
• Jenis – jenis belalang
• Jenis – jenis ikan
• Jenis – jenis burung
• Jangkrik
• Cacing tanah
• Laron
• Jenis – jenis belalang
• Jenis – jenis ikan
• Jenis – jenis burung
• Jangkrik
• Cacing tanah
• Laron
Hewan yang tidak bisa dimakan
• Hewan yang mengandung bisa, seperti lipan dan kalajengking
• Mengandung racun, seperti penyu laut, ikan kembung
• Berbau khas, seperti sigung
MEMBUAT API UNGGUN
Selain untuk memasak, api sangat penting untuk menghangatkan tubuh dan mengusir binatang
buas. Hindari membuat api unggun yang besar. Lebih baik membuat beberapa api unggun kecil di
beberapa tempat, karena panas / hangatnya lebih merata
CARA MEMBUAT API
• Menggunakan lensa / kaca pembesar / suryokontho / lup
Fokuskan titik apinya pada benda yang mudah terbakar, seperti kertas, daun kering, dll.
• Gurdikan sesama kayu keras dengan bantuan busur (bisa terbuat adari tali sepatu / tali lain). Jika
timbul asap, dekatkan bahan – bahan yang mudah terbakar.
• Jika tidak ada busur, gesekkan dua buah kayu keras hingga timbul panas dan asap. Dengan cara
yang sama dekatkan bahan-bahan yang mudah terbakar.
http://ian43.wordpress.com
BADAN SAR NASIONAL
BUKIT BARISAN A IV / 9 Komplek Perumahan Permata Puri Ngaliyan SEMARANG
TELP. (024)-7629192, FAX (024) 7629189 MARABAHAYA (024) 7628345 / 115
Membuat Api Dari Kayu Basah
• Susun kayu / ranting yang basah / lembab dengan membentuk rongga di dalamnya.
• Taruh ranting / daun kering ke dalam rongga.
• Bakarlah daun / ranting tersebut.
• Usahakan api tidak terlalu besar namun bisa mengeringkan kayu lembab / basah di atasnya.
• Selanjutnya kayu – kayu tersebut bisa dijadikan api unggun.
MENGATASI GANGGUAN BINATANG
Jangan sepelekan gangguan binatang sekecil apapun dalam kondisi survival. Walaupun kecil bisa
mengganggu, bahkan memperburuk ketahanan tubuh
1. GANGGUAN NYAMUK
– Gunakan obat nyamuk buatan
– Bakar bunga pohon kluwih
– Buat asap, misalnya dengan membakar kain lap kotor lalu matikan
– Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
2. GANGGUAN LARON
Gantunglah beberapa cabe di sekeliling kita, maka laron akan pergi dengan sendirinya.
2. GANGGUAN / SENGATAN LEBAH
- Tempelkan bekas sengatan lebah pada tanah liat /basah, atau sebaliknya ; tempelkan
tanah liat yang selalu basah pada bekas sengatan lebah.
- Tempelkan bekas sengatan lebah pada genteng yang panas, atau sebaliknya ;
tempelkan genteng yang panas pada bekas sengatan lebah.
- Oleskan air bawang pada bekas sengatan lebah
- Hindari memijit bekas sengatan.
4. GANGGUAN LINTAH
Untuk melepaskan gigitan lintah yang masih menempel :
- teteskan air tembakau
- taburkan garam
- teteskan air jeruk
- taburkan abu rokok
5. GANGGUAN SEMUT
- Letakkan cabe merah pada lintasan / jalan semut
- Atau, letakkan sobekan daun sirih pada posisi yang sama
- Gosokkan obat gosok pada bekas luka gigitan
6. GANGGUAN LIPAN DAN KALAJENGKING
- Taburkan garam di sekeliling tempat tinggal / bivak
- Pijatlah daerah sekitar luka sehingga bisa keluar
- Ikatlah pangkal bagian anggota tubuh yang tergigit
- Tempelkan lumatan asam di atas luka
http://ian43.wordpress.com
BADAN SAR NASIONAL
BUKIT BARISAN A IV / 9 Komplek Perumahan Permata Puri Ngaliyan SEMARANG
TELP. (024)-7629192, FAX (024) 7629189 MARABAHAYA (024) 7628345 / 115
- Oles dan taruh serbuk lada dan minyak goreng pada luka
- Jika terpaksa, gunakan urine (air kencing) yang diguyurkan di daerah luka untuk
menetralisir racun.
7. GANGGUAN ULAR
Ular berbisa merupakan hewan yang sangat berbahaya. Pertolongan darurat bisa dilakukan
dengan menghentikan aliran darah yang terhubung dengan luka. Biasanya diikat dengan kencang pad
posisi di atas luka (yang mengarah ke pusat aliran darah/ jantung). Jangan terlalu sering terjadi
pergerakan pada daerah yang terluka.
TIDAK DISARANKAN MENGHISAP DENGAN MULUT BISA ULAR YANG TELANJUR
MASUK KE BAGIAN TUBUH !!!!
• MENGATASI SERANGAN ULAR
- Hindari ular yang kepalanya berbentuk segitiga atau kulit berwarna cerah,
sebagian besar berbisa
- Hindari pokok kayu yang lapuk dan lembab, karena lebih banyak menjadi sarang /
singgahan ular
- Perkebunan kopi dan teh sering menjadi lingkungan yang ideal bagi ular
( berbisa )
MENGATASI CUACA PANAS
• Minum sebanyak – banyaknya, lebih baik yang asin daripada manis
• Kurangi aktivitas
• Kenakan pakaian yang longgar
• Lakukan aklimatisasi (penyesuaian tubuh dengan udara sekitar yang panas
Hal – hal di atas tidak bisa maksimal apabila Anda :
• Menderita demam, atau bahkan penyakit akut / kronis
• Baru sembuh dari sakit
• Baru mendapatkan vaksinasi
• Kurang tidur, kelelahan, dehidrasi
• Baru minum minuman beralkohol
• Kegemukan ( selalu merasa haus )

Tips Mengatasi Serangan Panas
• TETAP TENANG
Dalam keadaan mental yang merosot, tegang, panik, usahakan tetap tenang, berpikir positif, dan
optimis
• KERACUNAN
Saat keracunan, minumlah air garam, atau minum air sabun mandi panas, atau minum teh
pekak, atau tohok anak tekaknya sehingga muntah
• KELETIHAN
Makan makanan yang berkalori tau mengurangi kegiatan
• KEDINGINAN
http://ian43.wordpress.com
BADAN SAR NASIONAL
BUKIT BARISAN A IV / 9 Komplek Perumahan Permata Puri Ngaliyan SEMARANG
TELP. (024)-7629192, FAX (024) 7629189 MARABAHAYA (024) 7628345 / 115
Makan makanan berkalori, dekati sumber panas, sering bergerak, gunakan pakaian tebal dan
tidak longgar, sering menggesekkan anggota tubuh
MEMBACA JEJAK
Mencari dan membaca jejak sangat diperlukan untuk mengetahui posisi saat itu dan mencari
pertolongan. Kemampuan ini juga bisa digunakan untuk meberburu dan menghindari ancaman binatang
buas.
JEJAK DIBAGI 2 :
• Jejak buatan ( bikinan manusia )
• Jejak alami ( jejak binatang, aliran air, dll)
Jejak alami (binatang) biasanya bisa diketahui jenis, ukuran, dan kecepatan geraknya. Jejak ini
bisa berupa jejak kaki, kotoran, ranting patah, sisa makanan, dll.
ORIENTASI DENGAN TANDA ALAM
Orientasi medan adalah cara untuk menentukan arah dan mengethui posisi kita di medan sebenarnya.
BEBERAPA ALAT BANTU ORIENTASI MEDAN :
1. Peta
2. Kompas
Arah utara peta dan kompas yang ditunjukkan oleh penanda tertentu atau jarum dan huruf N
(north) memudahkan orang mengetahui posisi dan arah pergerakannya.
Dua alat di atas bisa digunakan sendiri – sendiri, atau sebaliknya akan lebih efektif bila
digunakan bersama - sama
3. Matahari
pergerakan matahari dari arah timur ke barat membantu manusia mengetahui posisi dan arah
pergerakannya.
4. Rasi bintang
Beberapa rasi bintang menunjukkan arah tertentu. Rasi bintang orion menunjukkan arah timur –
barat, sedangkan rasi bintang pari menunjukkan arah selatan
5. Tumbuhan dan binatang
Tumbuhan merambat biasanya menuju arah matahari terbit ( ke timur ). Sisi batang pohon yang
bnayak ditumbuhi lumut pun menunjukkan arah timur.
Pada pagi hari, lintah dan pacet sering membujur ke arah timur – barat.
6. Lain – lain ( buatan manusia )
Kuburan manusia ( muslim ) menunjukkan arah atau membujur ke utara (posisi kepala). Masjid
selalu menghadap ke timur.
SURVIVAL KITS
http://ian43.wordpress.com
BADAN SAR NASIONAL
BUKIT BARISAN A IV / 9 Komplek Perumahan Permata Puri Ngaliyan SEMARANG
TELP. (024)-7629192, FAX (024) 7629189 MARABAHAYA (024) 7628345 / 115
Salah satu faktor yang memperparah kondisi darurat adalah ketiadaan alat-alat penolong. Selain itu
keterbatasan pengetahuan dan keterampilan seseorang tentang alam dan material di dalamnya
mengurangi kemampuan untuk bertahan hidup.
BAWALAH BEBERAPA PERALATAN YANG RINGKAS, EFEKTIF DAN EFISIEN CARA
MEMBAWA DAN MENGGUNAKANNYA.
SURVIVAL KITS
1. Ponco
2. Pisau / golok
3. Peralatan memancing
4. Korek api / batu api
5. Oksigen tabung
6. Peralatan memasak
7. Tali
8. Matras
9. Senter / headlamp, lampu badai
10. Kompas, cermin & lensa
11. Peluit
12. Sleeping bag
13. Personal aid (kotak PP)
14. Sarung tangan
15. Bidai lipat
16. Tbalet penjernih air
17. Masker
18. dll
http://ian43.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar